Tumbuhnya Benih Injil di Kepulauan Babar (Kilasan Sejarah Gereja Protestan Maluku di Klasis Pulau-Pu
Atas kasih dan kuasa Tuhan, perjuangan panjang dan pergumulan berat para Penginjil untuk memberitakan kabar keselamatan tentang Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, akhirnya ditaburkan dan tumbuh di Kepulauan Babar, “bumi PAPRALEWNY”.
Menurut catatan DR. Th van den End mengenai Daftar Jumlah orang Kristen di Seram sampai dengan Irian Jaya, dalam bukunya Ragi Carita 2, “Pada tahun 1746 sudah ada 80 orang Kristen di Babar”. Tidak ada catatan pasti tentang tempatnya. Namun data ini mematahkan anggapan bahwa Injil baru ditaburkan di Babar pada abad ke-19, dimulai dengan 15 Oktober 1882, saat Injil pertama kali masuk ke Luang Timur. Dalam daftar yang dibuat oleh van den End, selanjutnya tercatat bahwa antara tahun 1746 – 1823 tidak ada lagi orang Kristen di Babar, termasuk Luang. Ini didasarkan pada catatan bahwa ketika Yoseph Kam tiba di Luang tahun 1823, tidak ada orang Kristen. Baru pada tahun 1825 sudah ada 124 orang Kristen di Luang. Sudah tentu ini adalah hasil pekerjaan Yoseph Kam. Jumlah orang Kristen di Luang pada tahun 1876 kemudian bertambah menjadi 200 orang. Dari data sejarah di atas, semakin jelas bagi kita bahwa benih injil yang telah berhasil ditabur pada tahun 1746 tidak dipelihara sehingga tidak tumbuh dan berkembang. Pada masa Yoseph Kam dan sesudahnya barulah penginjilan di Kepulauan Babar dilanjutkan kembali. Van den End selanjutnya menyajikan bahwa pada tahun 1897, jumlah orang Kristen di Luang meningkat menjadi 396 orang, sementara di Babar pada tahun yang sama telah ada 1.132 orang. Perkembangannya kemudian semakin pesat sebab pada tahun 1913, hanya dalam waktu sekitar 13 tahun, jumlah orang Kristen di Babar bertambah lebih dari 100% dari jumlah sebelumnya, menjadi 2.284 orang. Selanjutnya pada tahun 1923, di Luang jumlahnya meningkat menjadi 946 jiwa, di Babar 10.634 jiwa dan di Sermata 2.468 jiwa. Itu berarti bahwa pada tahun 1923 hampir seluruh kepulauan Babar sudah dikristenkan. Pada tahun 1937, jumlah orang Kristen di Babar terus bertambah menjadi 11.047 jiwa.
Uraian data di atas menunjukkan bahwa masa antara tahun 1897-1937 adalah masa penuh perjuangan dan kemenangan dalam penginjilan di Kepulauan Babar. Perjuangan dan kemenangan yang diraih dengan pengorbanan karena situasinya penuh dengan tantangan. Sebab menurut catatan Pdt. V. Lewier, yang kemudian ditulis ulang oleh Pdt. F. C. Lewier, M.Th, “Pembritaan Injil di Babar mula-mula di Tepa, kemudian ke beberapa kampung di Wetang serta beberapa kampung di Babar Timur, yaitu Letwurung, Wakpapapy, Ahanary dan Tutuwawang. Pembritaan Injil pada masa itu, sekitar tahun 1902, menemui banyak sekali kesulitan. Karena seringkali terjadi peperangan antar kampung, terbentur sistem adat dan kepercayaan masyarakat Babar, serta sistem pemerintahan yang belum teratur. Akibatnya para pemberita injil hanya bertahan satu atau dua bulan, setelah itu kemudian kembali ke Ambon karena keselamatannya tidak terjamin".
Selain Yoseph Kam, ada beberapa Pekabar Injil yang terlibat dalam pelayanan penginjilan di Babar. Namun tidak ada catatan yang jelas tentang mereka, namun menurut penuturan beberapa orang tua di pulau Luang, Yoseph Kam pernah mendatangi pulau Luang. Menurut Pdt. V. Lewier, pada tahun 1911 Pdt. J. Hassing dan seorang guru jemaat diutus dari Ambon ke Pulau-Pulau Babar. Setibanya di Babar, mereka berdua berjalan mengelilingi Babar sambil membaptiskan orang. Selesai tugas membaptis mereka kembali ke Ambon jadi tidak ada guru jemaat yang melayani orang-orang yang baru dibaptis itu. Ini diperkuat oleh catatan Van den End bahwa sampai akhir tahun 1913, belum ada orang yang diterima sebagai anggota sidi gereja di Tanimbar-Babar. Nanti setelah ada pendekatan dari pemerintah desa kepada Pemerintah Belanda yang berpusat di Tepa, maka mulai tahun 1913 hadir Inl Leeraar (Pendeta pribumi) di Babar untuk merawat benih Injil yang telah ditaburkan. Para Inl Leeraar selain bertugas melayani jemaat yang telah dibaptis, mereka bekerja pula sebagai guru di sekolah. Pada masa ini tercatat Inl Leeraar C. Ririmase dan M. Tutupary.
Pada tahun 1916, ada Pastor dan Guru-guru dari Kei dan Tanimbar tiba di Pulau Masela (yang saat itu belum memiliki pimpinan jemaat di 7 Negeri) untuk menginjili orang Marsela. Pada waktu itu, Pastor mencoba untuk membagi pakaian kepada penduduk di Marsela namun karena penjelasan Seorang Kristen asal Luang yang saat itu bekerja sebagai tukang emas bahwa mereka berasal dari Kei dan Tanimbar yang beragama Katolik. Akhirnya penduduk Marsela datang kepada Pastor dan mengatakan bahwa mereka suka Guru-Guru asal Ambon dan tidak mau dari tempat lain. Akibatnya Pastor dan para Guru yang gagal itu, berlayar menuju Dawelor, namun tidak singgah di sana tetapi kembali ke Tanimbar dan Kei. Ketika berita ini didengar oleh para Inl Leeraar di Jasirah Babar Timur, mereka berangkat dengan kora-kora menuju Dawelor dan singgah di Watuwei selanjutnya mereka ke Ilmarang di Pulau Dawera untuk memberitakan Injil. Pada masa ini Injil akhirnya diterima juga oleh penduduk Lewah di Pulau Dai.
Tantangan terberat yang dilalui oleh gereja dan umatnya di Babar adalah pada zaman penjajahan Jepang. Sebab pada waktu itu banyak pelayan dan umat yang dibunuh di Babar. Pelayan-Pelayan yang dibunuh antara lain : M. Mustamu (Tepa), E. Lessy (Tepa), J. Ririmase (Emplawas), D. Mustamu (Tepa), J. Hetaria (Yatoke), H. Lalibatu (Luang), O. Pertuak (Elo, Pulau Sermata). Di Emplawas pada tanggal 5 Oktober 1944, Tentara Jepang membunuh hampir semua penduduk kampung Emplawas secara kejam di kali Tiwi dan ada pula yang di masukkan dalam sebuah lubang besar yang digali sendiri oleh mereka yang akan dibunuh.
Pengorganisasian pelayanan di Babar dimulai dengan terbentuknya Babar sebagai sebuah afdelling (setingkat resort), yang untuk pertama kalinya dipimpin oleh Inl Leeraar I. Syauta. Tidak jelas kapan pembentukannya, namun dapat dipastikan bahwa Afdelling itu terbentuk sebelum tahun 1920, sebab Inl Leeraar I. Syauta meninggal pada tahun 1920 di jemaat Kroing. Ia digantikan oleh Inl Leeraar C. Ririmase. Pada tahun 1924 dipindahkan ke Ambon untuk mengajar di Stovil. Pdt. N. E. Breemen kemudian menggantikannya. Pada masa tugasnya, Pdt. N. E. Breemen mendirikan organisasi pemuda yang namanya Zyadep (Zaman Yang Akan Datang Empunya Pengharapan). Resort Babar kemudian dipimpin oleh Inl Leeraar S. Taihitu pada tahun 1935. Pembinaan kepada para pemuda ditingkatkan sampai menjangkau jemaat-jemaat di luar Tepa. Inl Leeraar S. Taihitu kemudian menyerahkan tampuk kepemimpinan Resort Babar kepada Inl Leraar V. Lewier.
pada tahun 1942. Pada waktu Tepa dibombardir oleh Sekutu dalam Perang Dunia II, Inl Leeraar V. Lewier kemudian memindahkan kantor Resort Babar ke rumahnya di Letwurung. Setelah Perang Dunia II, pada bulan Juni 1946 kantor Resort Babar kembali dipindahkan ke Tepa. Menurut penjelasan Pdt. D. Louhenapessy, pada tanggal 6 Pebruari 1948, dalam Sidang Sinode ke-11, Babar diusulkan dan diterima oleh Sidang Sinode ke-11 menjadi Klasis dengan Ketua Klasis Babar yang pertama Inl Leeraar V. Lewier. Tanggal ini kemudian ditetapkan dalam Sidang Klasis ke-44 di Tela sebagai Ulang Tahun Klasis Pulau-Pulau Babar.
Setelah perjalanan panjang lebih 65 tahun lamanya, kini Klasis GPM Pp. Babar dimekarkan. Pada Kamis, 02 Mei 2013 dilakukan Pemekaranan Klasis GPM Pp. Babar menjadi Klasis GPM Pp. Babar dan Klasis GPM Pp. Babar Timur. Dalam ikatan persaudaraan sebagai Keluarga Allah, Klasis GPM Pp. Babar telah bergumul bersama 54 jemaat yang tersebar di 8 (delapan) pulau. Sebagai bagian dari pembangunan Tuhun Kristus di Kepulauan Babar, kami telah melewati sejumlah tantangan, namun dengan pengharapan yang teguh kepada Sang Kepala Gereja, Injil terus tumbuh di “diatas tanah WUWLULI LAULI-ILWYAR WAKMER dan terus dtumbuhkan oleh anak-anak negeri di tanah rantau”. Kini dengan kepala yang tertunduk dan hati yang terangkat kepada Tuhan Yesus Kristus, kami 22.265 jiwa, 5.083 KK, 56 Pendeta, dan 569 Majelis Jemaat menyaksikan kebesaran tuntunan tanganNya yang kuat mengerjakan keselamatan, hingga Pemekaran Klasis di hari ini, hari yang penuh anugerah Tuhan Yesus Kristus, Allah semesta alam, Upler Rayam.
Tanda penyertaan Allah nyata dalam gerejaNya dan semua tangan yang dipakaiNya untuk mengerjakan perbuatan keselamatan di Kepulauan Babar, sebagai bagain dari bangunan Tubuh Kristus di Maluku dan Maluku Utara. Pemekaran Klasis GPM Pp. Babar serta pengresmian serta penabisan Klasis GPM Pp. Babar Timur dilakukan oleh Sekertaris Umum MPH Sinode GPM, Pdt. V. Untailawan, M.Th bersama Pnt. Dra. Ny. J. R. Siergers, Anggota MPH Sinode GPM. Hadir pula Pdt. Drs. A. J. S. Werinussa, M.Si sebagai pengkhotbah dalam ibadah pengresmian dan penabisan Klasis GPM Pp. Babar Timur di gedung Gereja Beth Eden, Letwurung. Juga, Pdt. Max. Chr Syauta, S.Th (Ketua Klasis GPM Tanimbar Selatan) sebagai pengkhotbah daam ibadah Pemekaran Klasis GPM Pp. Babar di gedung gereja Beth-Eden, Yaltubung.
Dia-pun memakai Pemerintah Kabupaten Maluku Barat Daya sebagai saluran keselamatan bagi umatNya dan seluruh ciptaanNya. Komitmen Bapak Bupati Maluku Barat Daya, Drs. B. Orno telah diwujudkan dengan penyerahan lokasi kantor camat Babar Timur yang lama untuk digunakan sebagai pusat Klasis GPM Pp. Babar Timur. Saat ini, telah difungsikan rumah dinas camat yang lama sebagai rumah dinas Ketua Klasis, kantor camat yang lama sebagai Kantor Klasis, serta sebuah gedung serba guna.
Pemekaran Klasis GPM Pp. Babar sekaligus Pelembagaan Klasis GPM Pp. Babar Timur adalah jalan menuju peningkatan kualitas kehidupan umatNya di kepulauan Babar. Karena itu, kita terpisah wilayah pelayanan, tetapi kita akan tetap melayani umatNya yang sama, anak-anak negeri WUWLULI LAULI-ILWYAR WAKMER. Kiranya ikatan persaudaraan kita tidak lekang dimakan waktu dan kebesaran dan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus tetap menerangi kehidupan kita, kita berbeda wilayah pelayanan, tetapi tetap satu; membangun kehidupan manusia di Kepulauan Babar tercinta; Klasis GPM Pp. Babar = 29 Jemaat (13.336 jiwa, 2.969 KK, 31 Pendeta, 317 Majelis Jemaat) dan Klasis GPM Pp. Babar Timur = 25 Jemaat (8.929 jiwa, 2.114 KK, 25 Pendeta, 252 Majelis Jemaat).
Klasis GPM Pulau-Pulau Babar meliputi 5 Pulau dengan pusat Klasis di Tepa :
1. Jemaat GPM Luang Barat (pulau Luang)
2. Jemaat GPM Luang Timur (pulau Luang)
3. Jemaat GPM Romkisar (pulau Sermata)
4. Jemaat GPM Lelang (pulau Sermata)
5. Jemaat GPM Batugajah (pulau Sermata)
6. Jemaat GPM Regoha (pulau Sermata)
7. Jemaat GPM Pupliora (pulau Sermata)
8. Jemaat GPM Rotnama (pulau Sermata)
9. Jemaat GPM Maro (pulau Sermata)
10. Jemaat GPM Elo (pulau Sermata)
11. Jemaat GPM Rumahlewang Kecil (pulau Wetang)
12. Jemaat GPM Rumahlewang Besar (pulau Wetang)
13. Jemaat GPM Nusiata (pulau Wetang)
14. Jemaat GPM Wasarili (pulau Wetang) 15. Jemaat GPM Pota Besar (pulau Wetang)
16. Jemaat GPM Pota Kecil (pulau Wetang)
17. Jemaat GPM Upuhupun (pulau Wetang)
18. Jemaat GPM Herley (pulau Wetang)
19. Jemaat GPM Lewah (pulau Dai)
20. Jemaat GPM Hertuti (pulau Dai)
21. Jemaat GPM Sinairusi (pulau Dai)
22. Jemaat GPM Masbuar (pulau Babar daratan)
23. Jemaat GPM Tela (pulau Babar daratan)
24. Jemaat GPM Imroing (pulau Babar daratan)
25. Jemaat GPM Tepa (pulau Babar daratan)
26. Jemaat GPM Letsiara (pulau Babar daratan)
27. Jemaat GPM Watupun (pulau Babar daratan)
28. Jemaat GPM Manuwui (pulau Babar daratan)
29. Jemaat GPM Yaltubung (pulau Babar daratan)
Klasis GPM Pulau-Pulau Babar Timur meliputi 4 Pulau dengan pusat Klasis di Letwurung :
1. Jemaat GPM Ilmarang (pulau Dawera)
2. Jemaat GPM Letmasa (pulau Dawera)
3. Jemaat GPM Welora (pulau Dawera)
4. Jemaat GPM Wiratan (pulau Dawelor)
5. Jemaat GPM Nurnayman (pulau Dawelor)
6. Jemaat GPM Watuwei (pulau Dawelor)
7. Jemaat GPM Telalora (pulau Masela)
8. Jemaat GPM Lawawang (pulau Masela)
9. Jemaat GPM Nura (pulau Masela)
10. Jemaat GPM Uiwily (pulau Masela)
11. Jemaat GPM Latalola Besar (pulau Masela)
12. Jemaat GPM Serili (pulau Masela)
13. Jemaat GPM Bulat (pulau Masela)
14. Jemaat GPM Ilmas (pulau Masela)
15. Jemaat GPM Emplawas (pulau Babar daratan)
16. Jemaat GPM Tutuwawang (pulau Babar daratan)
17. Jemaat GPM Manuweri (pulau Babar daratan)
18. Jemaat GPM Analutur (pulau Babar daratan)
19. Jemaat GPM Ahanari (pulau Babar daratan)
20. Jemaat GPM Wakpapapi (pulau Babar daratan)
21. Jemaat GPM Kokwari (pulau Babar daratan)
22. Jemaat GPM Letwurung (pulau Babar daratan)
23. Jemaat GPM Yatoke (pulau Babar daratan)
24. Jemaat GPM Nakarhamto (pulau Babar daratan)
25. Jemaat GPM Ilwyar (pulau Babar daratan)
NAMA-NAMA KETUA DAN SEKRETARIS KLASIS GPM Pulau-Pulau BABAR
(dari Tahun 1948 – sekarang)
1. PDT. VICTOR LEWIER, IND. LELAAR (1948 – 1950, Alm)
2. PDT. ERENS PALYAMA, IND. LELAAR (1950 - 1954, Alm)
3. PDT. ANDI J. PATTY, KETUA KLASIS (1954 - 1957, Alm)
4. PDT. JACOB D. PATTIPEILOHY, KETUA KLASIS (1957 - 1964, Alm)
5. PDT. DOMINGGUS MANUHUTU, KETUA KLASIS (1964 - 1966, Alm)
6. PDT. OBETH TOMASOA, KETUA KLASIS (1966 - 1968, Alm)
7. PDT. OKTOVIANUS UNTAYANA, KETUA KLASIS (1968 - 1970, Alm)
8. PDT. O. J. TETELEPTA, Sm.Th, KETUA KLASIS (1970 - 1975, Sekarang tinggal di Ambon)
9. PDT. PH. J. PICAULY, Sm.Th, SEKRETARIS KLASIS (Sekarang tinggal di Ambon)
10. PDT. PH. J. PICAULY, Sm.Th, KETUA KLASIS (1975 – 1979, Sekarang tinggal di Ambon)
11. PDT. A. J. JAMBORMIAS, Sm.Th, KETUA KLASIS (1979 - 1990, Sekarang tinggal di Ambon)
12. PDT. ALBERTH C. ORNO, Sm.Th, SEKRETARIS KLASIS (Meninggal dunia, 01 April 2011 di Ambon)
13. PDT. A. LATUIHAMALLO, Sm.PAK, KETUA KLASIS (1990 – Sept’1992, Sekarang tinggal di Ambon)
14. PDT. MAX. J. WAITAUW, Sm.Th, KETUA KLASIS (Sept’1992 – Nop’2004, sekarang Tinggal di Dobo)
15. PDT. MAX CHR. SYAUTA, S.TH, SEKRETARIS KLASIS (Jan’2002 – Nop’2004, sekarang Ketua Klasis GPM Tanimbar Selatan)
16. PDT. MAX CHR. SYAUTA, S.TH, KETUA KLASIS (Nop’2004 – Des’2008, sekarang Ketua Klasis GPM Tanimbar Selatan)
17. PDT. WELHELMUS A. BERESABY, S.TH SEKRETARIS KLASIS Sept’2005 – Des’2008)
18. PDT. WELHELMUS A. BERESABY, S.TH, KETUA KLASIS (Des’2008 - sekarang)
19. PDT. DIRK PICAULY, S.TH, SEKRETARIS KLASIS (Des’2008 – Juli’2011, sekarang Ketua Majelis Jemaat GPM Aboru)
20. PDT. DANIEL Z. WUTWENSA, S.TH, SEKRETARIS KLASIS (Sept’2012 – Juni 2013 Sekarang Ketua Klasis GPM Wetar)
21. PDT. JHONY MALLE, S.SI, SEKRETARIS KLASIS (Juni 2013 - sekarang)
NAMA-NAMA KETUA DAN SEKRETARIS KLASIS GPM Pulau-Pulau BABAR TIMUR
(mulai Tahun 2013)
1. PDT. NY. LINTJE RANGKORATAT/Bakarbessy, S.TH, KETUA KLASIS (2013 – sekarang,
Pelantikan, tgl 02 Mei 2013
2. PDT. KORNELES MOSE, S.TH, SEKRETARIS KLASIS (2013 - sekarang Pelantikan, tgl 02 Mei 2013
Akhirnya, dalam rasa syukur, perkenankan kami menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang tulus untuk semua arahan dari MPH Sinode GPM, dukungan MPK GPM Pp. Babar, ke-54 Majelis Jemaat bersama umat, Bupati Maluku Barat Daya, Muspika Pp. Babar, Babar Timur, Mdona Hyera, Camat Pulau Wetang, Camat Dawelor-Dawera, Camat Pulau Masela/Pemerintah Desa/Dusun, para Tokoh Adat, dan semua pihak yang telah dipakai Allah untuk menyatakan karya penyelamatanNya. “Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8 : 28). K A L W E D O !