Keterangan Gambar : Pemberian bingkisan sebagai solidaritas sosial yang diberikan Oleh Jemaat GPM Poka kepada tenaga kesehatan di RS Haulussy Ambon
Upaya memerangi covid 19 telah ditempuh dengan berbagai strategi. Mulai dari cuci tangan, pakai masker, hindari kerumunan, hindari kontak fisik, PSBB sampai dengan Lockdown guna menekan angka penyebaran dan penularan covid 19. Strategi yang dirumuskan itu telah dilakukan oleh masyarakat, kendatipun tidak semua masyarakat melakukannya dengan konsisten. Namun angka penularan terus meningkat, dan kemungkinan untuk beberapa waktu ke depan pun grafik akan memunculkan trend peningkatan. Sebab masyarakat yang telah diisolasi karena terinfeksi virus inipun diduga telah melakukan kontak dengan orang-orang terdekatnya.
Sisi lain dari pandemi covid 19 yang dapat ditelusuri dari postingan di media sosial, yakni adanya respons masyarakat yang beragam terhadap saudara-saudara yang mengalami infeksi covid 19. Ada yang berempati, namun ada yang memilih menjauhi dan akhirnya melakukan penolakan. Padahal dalam keadaan yang sulit seperti ini, keteguhan hati untuk saling mendukung, berbagi dan mendoakan harus menjadi spirit bersama guna meneguhkan solidaritas sosial di tengah kesulitan ini. Sebab mereka yang terinfeksi covid 19 bukan hanya mengalami tekanan secara fisik, melainkan juga psikis. Adanya stigma yang dikenakan sebagian masyarakat kepada pasien terinfeksi menunjukkan bahwa secara psikis para pasien covid 19 pun mengalami patah semangat di tengah perjuangan mereka untuk keluar dari belenggu covid 19.
Dalam kondisi ini, masyarakat harus diedukasi untuk membangun daya peka dan empati yang mendalam, agar masyarakat dapat menunjukkan sikap saling mendukung dan memberi semangat dalam kesulitan besar ini. Sekretaris Umum Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella membahasakan sikap saling mendukung dan memberi semangat dari masyarakat itu sebagai vaksin sosial. Suatu situasi di mana para pasien covid 19 mengalami kekuatan dari orang-orang yang ada di sekitarnya dan kekuatan itu diorganisir menjadi sebuah gerakan yang melingkupi banyak orang dan hasilnya akan semakin menguatkan para pasien. Walau secara medis, penanganan pasien covid 19 tetap menjadi prioritas, namun lingkungan sosial pun turut disiapkan untuk terlibat dalam pemulihan pasien covid 19 secara komprehensif.
Gagasan tentang pentingnya healing community/komunitas penyembuh/kampung pemulihan atau diksi apapun yang dipakai untuk menjelaskan suatu gerakan masyarakat secara massif untuk menumbuhkan solidaritas sosial, sebagaimana diintrodusir oleh Sekum Sinode GPM tidak boleh menjadi sebuah gagasan yang mati aksi. Gagasan ini perlu dihidupi dalam praksis, termasuk dalam desain pelayanan gereja di tengah pandemi covid 19.
Memang ada banyak bentuk atau pola healing community yang bisa dirumuskan untuk jangka pendek sampai pada jangka panjang. Tujuannya agar masyarakat turut ambil bagian dalam gerakan-gerakan pemulihan secara komprehensif, dan itu akan memunculkan kesadaran baru di masyarakat tentang sesamanya. Suatu kesadaran yang berwajah humanis, dan itu teraktualisasi dalam gerak hidup masyarakat.
Hari ini, jemaat GPM Poka mewujudkan gagasan healing community dalam bentuk rumusan kalimat-kalimat penguatan yang ditujukan kepada para pasien covid 19, para dokter dan tenaga kesehatan, termasuk di dalamnya dokter dan perawat yang telah terinfeksi covid 19. Kalimat-kalimat itu digandakan sampai 400 buah. Selain itu, kami mendistribusi 10 paket parcel yang berisi aneka buah-buahan. Pilihan pada buah-buahan, bukan sekedar karena lagi musim buah di kota Ambon, akan tetapi buah-buahan mengandung multivitamin yang dapat memperkuat imun. Parcel buah ini diberikan kepada para dokter, perawat dan tenaga kesehatan lainnya. Melalui koordinasi dengan gugus tugas penanggulangan covid 19, Parcel buah tersebut diberikan di empat titik, diantaranya RSUD. Dr. M. Haulussy, Hotel Atlantic sebagai tempat istirahat para dokter dan perawat, LPMP dan Balai Diklat SDM Provinsi Maluku dan diterima oleh para dokter di tempat masing-masing.
Terima kasih kami sampaikan kepada Sekum Sinode GPM, MPK Pulau Ambon Utara, Majelis Jemaat GPM Poka dan seluruh warga jemaat, serta gugus tugas penanganan covid 19 Provinsi Maluku yang telah mendukung kegiatan kami di hari ini.
-------
Penulis : Pdt. H. Siahay, MM - Ketua Majelis Jemaat GPM Poka