Ambon, sinodegpm.org,- Meresponi situasi ancaman virus covid 19 yang berdampak pada penetapan pembatasan sosial distancing, Physical Distancing yang disertai dengan penutupan jalur tranportasi antar pulau di Maluku , maka salah satu imbas dari hal tersebut adalah masalah ekonomi keluarga-keluarga jemaat.
Sebab proses pemasaran dan atau penjualan hasil-hasil usaha warga jemaat, entah itu hasil laut, hasil kebun : baik tanaman umur panjang maupun umur pendek tidak dapat di pasarkan di pasar, khususnya kami dari pulau Haruku jemaat GPM haruku-Sameth ke pasar Tulehu dan pasar Ambon.
Begitu pula ada warga jemaat yang pekerjaan mereka adalah buru kasar ( tukang Bangunan ) pada proyek-proyek pemerintah lewat pemborong yang memanggil mereka bekerja di ambon semuanya tidak lagi berjalan.
Bahkan aktifitas trasportasi laut yang juga merupakan pendapatan umat dalam usaha speed mereka tidak berlangsung lagi secara normal, termasuk usaha para nelayan yang mencari dilautan dan hasil penangkapannya harus di jual kepada pabrik ikan/tempat penyimpanan ikan di tulehu juga tidak dapat berjalan secara baik.
Lebih-lebih lagi situasi kami di jemaat GPM Hasa yang baru saja memasuki masa pasca Gempa bumi 26 september2019, sehingga konsentrasi untuk perbaikan Infrasturturperumahan sementara menjadi fokus dari warga jemaat.
Hal – hal inilah yang membuat situasi pembatasan aktifitas sosialhidup warga jemaat/masyarakat karena ancaman Covid 19 sangatlah berdampak pada hidup yang sulit dari warga jemaat.
Di sinilah gereja memikirkan dan memperhitungkan semua yang dialami warga gereja. Dalam kaitan dengan itu maka pelayanan diakonal gereja sangatlah menjadi penting dan berarti untuk dilaksanakan oleh para pelayan bagi umatnya.
Sungguh disadari bahwa pelayanan diokonal bukan saja dimaknai sebagai bantuan gawat darurat saja, tetapi lebih jauh Diakonal harus di pahami sebagai bentuk pendampingan dan pemberdayaan warga gereja agar mereka mampu hidup secara normal ditengah-tengah ancaman dengan keadaan apa adanya situasi mereka tetapi tetap bekerja dan berusaha.
Situasi demikian Menurut Pdt. M Porwaila Ketua Majelis Jemaat, pada hari sabtu 2 Mei 2020, Majelis jemaat GPM haruku Sameth, lewat Tim penanggulangan Bencana Jemaat Hasa telah melaksanakan amanat pelayanan Gereja dengan melakukan pelayanan diakonal, dalam bentuk pemberian sembako kepada 680 kepala keluarga dalam pelayanan gereja di jemaat GPM Haruku-sameth. Bantuan ini di harapkan dapat membantu jemaat, dalam situasi pendemi ini.
Nasihat Porwaila : Marilah tetap tinggal dirumah, jaga jarak, sering cuci tangan dengan Sabun dan air mengalir, tetap berharap kepada Tuhan dalam tindakan dan dalam Doasehingga kasih Tuhan nyata untuk selalu menyertai keluargatetapi juga umat manusia secara menyeluruh.