[Kairatu, sinodegpm.org] - Pada tanggal 26 Februari 2017 dilaksanakan persidangan ke-46 Klasis Kairatu yang berlangusng di jemaat GPM Tala. Persidangan yang dihadiri oleh 157 peserta ini di awali oleh ibadah minggu yang dilayani oleh Pdt. E.T. Maspaitella, M.Si (Sekertaris Umum Sinode GPM).
Dalam khotbahnya Pdt. E.T. Maspaitella, M.Si menekankan pentingnya para pelayan yang ada dalam lingkup GPM khususnya dalam wilayah pelayanan Klasis Kairatu untuk lebih peka terhadap permasalan umat dan setia dalam melakukan tanggungjawab pelayanan.
Lebih lanjut menurutnya persidangan Klasis Kairatu yang bersamaan dengan peringatan Minggu Sengsara TUHAN Yesus yang pertama ini mau mengingatkan kita (para pelayan) bahwa untuk menjadi pelayan yang setia dan bertanggung jawab, kita harus mampu merasakan penderitaan umat dan mampu juga membagikan kebahagaiaan bagi umat seperti yang dilakukan oleh TUHAN Yesus.
Pembukaan persidangan ke-46 Klasis Kairatu ini di buka secara resmi oleh Sekertaris Umum MPH Sinode GPM Pdt. E.T. Maspaitella, M.Si. Turut hadir pula pejabat Bupati Seram Bagian Barat Drs. Ujin Halid, M.Si, Ketua DPRD Seram Bagian Barat, Wakil Bupati terpilih Seram Bagian Barat Bpk T. Akerina, M.Si, dan Kepala UPTD Pendidikan dan Kebudayaan Elpaputih.
Dalam pidatonya Ketua Klasis Kairatu Pdt. Jaan. Z. Matatula, S.Th berharap agar para peserta persidangan mengikuti seluruh proses persidangan dengan tekun, serius, kritis, dan santun sambil tetap menjaga nila-nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang menjadi ciri kehidupan bergereja. Lebih lanjut Ketua Klasis yang akrab disapa Bapa Yan ini menegaskan beberapa pikiran rekomendatif untuk diperhatikan bersma yakni Sosialisasi regulasi peraturan oranik, pelaksanaan baku dapa anak remaja tingkat Klasis, memperkuat peran kring PI, penyelesaian penulisan sejarah Klasis, penyelesaian alua kantor klasis, dan persiapan menyambut pelaksanaan pesparawi tingkat provinsi di kabupaten SBB.
Hal menarik dari Sidang Klasis Kairatu ini ialah Laporan Umum Pelayanan dan Keuangan Klasis tahun 2016 telah dibagikan sejak awal bulan Januari untuk dibahas, dikritisi, dan diberikan solusi melalui pikiran-pikiran rekomendatif dalam bentuk Pemandangan Umum jemaat-jemaat. Bahkan sebelum persidangan Klasis telah dilakukan brainstorming (curah pendapat) terhadap Rancangan Program dan APBG Klasis tahun 2017.
Hal ini memberikan kesan adanya keseriusan dalam mempersiapkan materi persidangan sacara baik. Proses ini ternyata membuat persidangan Klasis berlangsung sangat cepat tanpa mengurangi kualitas dari persidangan itu sendiri.