[Ambon, sinodegpm.org] - Sembilan tahun dua bulan sembilan belas hari itulah panjang waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkan gedung gereja yang representatif, Panitia Pembangunan Gedung Gereja, majelis jemaat, dan seluruh warga jemaat Imanuel OSM boleh berbangga hati karena kerjasama, kerja keras, serta kerja cerdasnya terbayarkan dengan letusan rasa suka cita dan ungkapan syukur. Pembangunan boleh selesai menghasilkan wujud gedung gereja yang representatif bisa digunakan untuk pembinaan spiritual serta edukasi berkelanjutan melalui pendidikan formal gereja.
Jemaat Iamnuel OSM dahulunya menjadi jemaat kategorial karena berlokasi di wilayah asrama militer angkatan darat. Berjalannya waktu yang menempati wilayah tersebut tidak hanyak anggota TNI namun warga gereja non TNI. Maka status kategorial berubah menjadi Jemaat Imanuel OSM yang berada pada Wilayah Pelayanan Klasis Pulau Ambon yang diketuai oleh Pdt.R.Rikumahu,.S.Th saat ini.
Gedung gereja ini menjadi istimewa bagi kita, mengapa ? karena menjadi perhatian pembangunan hati warga jemaat yang bekerja terkonsolidasi melalui proses kita diuji karena gedung gereja yang dibangun diletakan dengan hati di atas hati warga jemaat, ungkap Ketua Sinode GPM.
Oleh sebab itu warga jemaat selalu menghabiskan dana yang besar. Di samping gedung gereja yang megah ada rumah yang sederhana mungkin tidak layak huni tapi itulah GPM warga gerejanya dalam keimananyn. Gedung ini menguji iman kita saat kita membangun, ujian itu akan terus berlangsung dalam pembangunan ini tidak banyak orang yang menanamkan sakit hati atau tekanan saat pembangunan dan karena itu gedung gereja sangat berarti, tambah Ketua Sinode GPM.
Namun setelah di tabiskan bukan selesai namun awal, tabisan adalah menabiskan hati masing masing ibarat orang memasuki rumah baru kehidupannya di tatah kalau itu rumah kita maka keluarga kita di tatah dalam tradisi ambon rumah adalah harkat dan martabat kita, kita harus memiliki gaya hidip yang baru, urai Ketua Sinode GPM dalam sambutannya.
Prosesi membawa alat sakramen dari Gedung Gereja Siloam menuju Gedung Gereja Imanuel diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Ketua Majelis Jemaat Pdt.A.E.Wajabula,.M.Th. Tiba di depan Gedung Gerja Induk disambut dengan dentangan bunyi lonceng satu.
Selanjutnya dilakukan pembukaan kain selubung yang dilakukan oleh Ketua Sinode GPM, Gubernur Maluku, Kasdam XVI Pattimura mereka menekan tombol serine secara bersamaan, terbukalah kain selubung secara seketika, yang disaksikan oleh selurur warga jemaat dan para tamu undangan.
04/12/16 Gedung Gereja Imanuel OSM di Thabiskan oleh Ketua Sinode GPM Pdt.Drs.A.J.S.Werinissa,.M.Si yang di daawali dengan membaca bahagian Firman Tuhan.
Turut hadir Gubernur Maluku, Pejabat Walikota yang di Wakili Oleh Sekot, Pangdam XVI Pattimura yang diwakili oleh Kasdam XVI Pattimura, Rektor UKIM, Rektor Unipatti, Wakil Ketua DPR Provinsi Maluku, Para Donatur, serta warga Jemaat Imanuel OSM.
Mengawali Khotbahnya Werinussa mengatakan Apakah dengan sehati, sepikir, dan seperasaan maka tidak ada beda pendapat ? Gereja yang selalu menggunakan kekuatan rohkudus. Gereja ini terjadi juga pasti karena banyak beda pendapat namun ia bisa jadi karena mereka bersekutu. Kita hanya butuh kerendahan hati antara pelayan dan warga gereja satu dan lain.
Kerendahan hati adalah manajemen untuk mengelolah sehati sepikir. Kerendahan hati membuat kita dapat mendengar. Jika melakukan itu maka kita menjadi telah menjadi gereja. Mengelolah kasih itu tidak gampang karena kita memiliki kepentingan. Dan manajemen kerendahan hati di awali dengan keluar dari kepentingan, Lanjut Werinussa melanjutkan khotbanya.
Panggilan kita adalah melakukan apa yang bukan kemauan kita.
Sekarang telah populer dan semua orang fokus kepada kepentingan. Gereja dengan kekuatan kasih harus belajar keluar dari kepentingan pribadi kepada kepentingan bersama. Manajemen kerendahan hati itu penting, Jadikanlah ini sebagai gaya hidup, ajak Werinussa melalui Khotbah Penabisannya.
Penabisan Gedung Gereja Imanuel OSM diisi oleh Paduan suara Jemaat, Beta Voice, dan Selly Ambon. Mereka mempersembahkan kidung pujian mereka melengkapi sukacita besar saat ini, sungguh puji-pujian yang baik.
Jemaat Imanuel membuat terobosan baru dalam lingkup pelayanan di Jemaatnya dengan membuat satu halaman Website, mereka juga telah membentuk Tim Website Jemaat yang terkordinir mewakili enam sektor, tiga puluh tujuh unit pelayanan.
Website Jemaat dilaunching oleh Ketua Sinode GPM sebelum memberkati Jemaat mengakhiri Peribadahan.
Sarana penyampaian pesan dan kasih sepanjang bisa di jangkau semua oarang semoga ini menjadi sarana pemberitaan injil dengan cara yang moderen bagi semua ciptaan dan alam semesta menerobos batas ruang dan waktu di Era Digital, cetus Werinussa setelah melakukan Launching Website jemaat.
Pada kesempatan yang sama Ketua Sinode GPM secara langsung meminta terimakasih kepada Bapak Gubernur Maluku, Pemerintah Kota Ambon, Wakil Ketua DPR Provinsi Maluku, Para Donatur, serta seluruh Warga Gereja lebih khusus Jemaat Imanuel OSM, yang sudah membantu menyelesaikan pembangunan Gedung Gereja Imanuel OSM.