Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Unggulan UKIM
Pendampingan Penulisan Sejarah Jemaat Naku
Penelusuran dan penulisan sejarah jemaat adalah suatu upaya mendokumentasikan catatan-catatan dan narasi-narasi lisan masa lalu mengenai eksistensi dan dinamika kehidupan suatu jemaat. Pendokumentasian tersebut menjadi penting sebagai bahan pembelajaran sejarah bagi generasi muda yang hidup saat ini maupun yang akan datang. Namun demikian, proses pendokumentasian tersebut membutuhkan perspektif historis dan metode penelitian sejarah yang tepat agar dapat dihasilkan suatu catatan sejarah yang akurat dan valid. Hal itulah yang menjadi hambatan bagi Tim Penulisan Sejarah Jemaat GPM Naku, Klasis Pulau Ambon Timur.
Sejak lima tahun lampau, Majelis Jemaat GPM Naku telah membentuk Tim Penulisan Sejarah Jemaat GPM Naku. Namun, hingga saat ini belum ada draft naskah sejarah yang berhasil disusun. Kondisi ini menjadi keprihatinan tersendiri bagi Majelis Jemaat GPM Naku, khususnya tim yang dipimpin oleh Bob Pesiwarissa ini. Pertemuan-pertemuan untuk menjaring narasi-narasi lisan dari beberapa narasumber di Jemaat Naku sebenarnya sudah dilakukan tapi kemudian tim tidak tahu bagaimana menata bahan-bahan tersebut dan menatanya dalam suatu format penulisan sejarah.
Atas dasar kenyataan itu, maka dua dosen Fakultas Teologi UKIM, yaitu Pdt. Dr. Steve Gaspersz, MA dan Dr. (cand) Johan Saimima, MA, mengajukan proposal kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UKIM dalam bentuk pendampingan (coaching) bagi Tim Penulisan Sejarah Jemaat GPM Naku. Proposal PkM Unggulan UKIM ini kemudian disetujui oleh Lembaga Pengabdian Masyarakat (LPM) UKIM untuk dilaksanakan. Kegiatan PkM ini terbagi dalam tiga tahap: pertama, pertemuan awal untuk memetakan masalah-masalah yang dihadapi selama ini oleh tim; kedua, pertemuan untuk koordinasi kerja-kerja bersama tim; ketiga, menggelar Focus Group Discussion (FGD) untuk mengumpulkan narasi-narasi lisan dari para generasi pelaku sejarah yang masih hidup di Naku dan memeriksa ketersediaan dokumen tertulis (arsip) yang masih bisa dilacak dan tersimpan.
Pada Sabtu, 9 November 2019, tim PkM UKIM (Steve Gaspersz, Johan Saimima, Frento Titihalawa) menggelar FGD bersama Tim Penulisan Sejarah Jemaat Naku. Kegiatan FGD ini berlangsung di ruang konsistori Gereja Syalom Naku dan diikuti oleh 15 partisipan. Diawali dengan presentasi Dr. Steve Gaspersz, MA mengenai signifikansi penulisan sejarah jemaat, lalu diikuti dengan pemaparan materi oleh Dr. (cand.) Johan Saimima, MA mengenai metode penelitian dan penulisan sejarah. Peserta FGD ini sengaja dibatasi karena hendak dikonsentrasikan pada upaya menjaring narasi-narasi lisan dari para sesepuh jemaat. Lalu, dengan narasi-narasi lisan itu kemudian disusun melalui metode penelitian sejarah untuk mendeteksi periodisasi terjauh yang bisa terlacak. Pendeteksian itu mampu memperlihatkan sejumlah blindspot sejarah yang kemudian perlu dilengkapi dengan penelusuran dokumen-dokumen tertulis.
Setelah FGD, tim PkM dan tim Sejarah Jemaat Naku memeriksa setumpuk dokumen kuno yang masih tersisa. Menurut Tom Warella, Sekretaris Jemaat GPM Naku, sebagian besar dokumen jemaat sudah meranggas dimakan rayap dan dimusnahkan (dibakar) beberapa tahun lalu. Yang tersisa hanyalah beberapa dokumen (arsip) jemaat yang masih tersimpan dalam satu kotak aluminium dengan periodisasi yang bervariasi sejak tahun 1920an hingga 1970an. Sebagai sejarawan, Johan Saimima menyatakan bahwa sebagai tahap awal keberadaan arsip yang tersisa ini cukup membantu tahapan-tahapan kerja berikutnya.
Kegiatan PkM Unggulan UKIM ini mendapat dukungan penuh dari Ketua Majelis Jemaat (KMJ) Naku, Pdt. J. Letelay, yang baru saja menggantikan posisi Pdt. Batha Pattipeilohy. Ditemui secara terpisah, mereka sangat mengharapkan agar kerjasama antara UKIM dan Majelis Jemaat GPM Naku ini mampu mendorong kinerja Tim Penulisan Sejarah Jemaat Naku sehingga dapat segera dirampungkan dalam bentuk naskah yang terpublikasi.[SG]