SinodeGPM.Org - 10 Oktober 2013, Masohi
Pastori di Jemaat Letwaru dibangun karena bangunannya sudah tidak layak pakai lagi. Memang sudah tujuh pendeta tempati pastori tersebut, pastori terbuat dibangun menggunakan papan sejak itu belum ada keputusan bangun baru oleh majelis jemaat beserta jemaat setempat. Komunikasi untuk mengkordinasi pembangunan atau rehab pastori juga dilakukan dan menurut tukang biaya renovasi sangat besar biayanya, karena tidak jauh berbeda anggaran untuk rehab dan bangun baru. Jadi menurut kepala tukang lebih baik dibangun baru sebab ini adalah renovasi berat.
Ketua Klasis GPM Masohi Pdt.S.Latuny,S.Si (Foto Maryo Indra Manjaruni)
Kordinasi ditingkat pelayan khusus dilakukan, kemudian kesepakatan majelis jemaat untuk membangun baru dibicarakan bersama jemaat dan akhirnya di bentuk tim pembangunannya yang terdiri dari dua belas (12) orang yang di ketua oleh Drs.Nil.Wattimena,MM. Bangunan itu dibangun di atas tanah pemberian keluarga Luturkey dan Ukru. Biaya awal yang diperoleh adalah sumbangan donatur dan warga jemaat.
Tepat hari ini 10 Oktober 2013, peletakan batu pertama Pastori Jemaat GPM Letwaru dilakukan, yang menjadi penanggung jawabnya adalah Ketua Majelis Jemaat, Pdt.Max.Haulussy,M.Th. Adapun para undangan yang menghadiri adalah MPK, Pemda Maluku tengah yang diwakili oleh asisten satu (1) Sekda Maluku tengah Drs.W.Istia, sekcam Kota Masohi Drs.J.S.Diaz,M.Si, dan lurah serta saudara muslim dari desa tetangga seperti Lesane. Peletakan batu pertama dipimpin oleh Pdt.Ny.S.Kepy,S.Si setelah itu masuk pada peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ketua Klasis GPM Masohi Pdt.S.Latuny,S.Si dan diikuti oleh, yang mewakili Pemda Malteng Drs.W.Istia, Ketua Majelis Jemaat Letwaru Pdt.Max Haulussy,M.Th, Sekcam Kota masohi Drs.J.S.Diaz, ketua tim pembangunan Drs.Nil.Wattimena,MM, kepala tukang Bapak Ukru yang adalah orang tertua yang mewakili jemaat juga sebagai pemberi tanah serta kepala Tukang Bapak Tupamahu.