Ambon - SinodeGPM.ORG - Beberapa saat lagi GPM akan memasuki usianya yang Ke - 81. Ini merupakan perjalanan bergereja yang telah diterangi oleh komitmen melayani secara tulus, penuh kerendahan hati serta berpikir dan bertindak cerdas.
Sesuai dengan renstra jemaat yang ditetapkan pelaksanaannya menyongsong HUT GPM Ke-81 Salah satu keputusan persidangan ke 24 Jemaat GPM Nuniali tahun 2016 pada seksi pelayanan kasih dan pemberitaan injil sub seksi pelayanan kesehatan. Ungkap Herman Aliputty (Majelis Jemaat Nuniali - Anggota MPK Taniwel).
Maka pada tanggal 03/09/2016 di Gedung Gereja Jemaat GPM Nuniali Klasis Taniwel berlangsung Penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, malaria dan pengobatan masal sebagai langkah tindak lanjut.
Kegiatan Penyuluhan dan pengobatan masal yang diharapkan dapat berkelanjutan sebagai upaya peran gereja sebagai wujud pemberitaan injil secara terbuka (langsung) yang berwujud keterlibatan langsung dengan umat. Tutur Pdt.R.Selsily,.S.Si (Ketua Majelis Jemaat Nuniali).
Berlangsungnya penyuluhan dan pengobatan meghadirkan Tenaga Medis sebanyak 6 orang dari Puskesmas Perawatan Taniwel antara lain;
-
- dr.Stanny.Maretha.Loppies,.S.Ked
-
- Sr. Fuji,
-
- Sr. Rosni,
-
- Br. Ayub,
-
- Jheck Pulu (Kesling),
- Aser.B.Makaruku (Gizi).
Merupakan tanggung jawab dari PKM Taniwel untuk menerima dengan antusias hubungan kerja sama dengan pihak Jemaat GPM Nuniali melaksanakan program Renstra jemaat, mempertimbangkan Jemaat Nuniali merupakan salah satu wilayah kerja PKM Taniwel.
Kegiatan tertanggal 03/09/2016 diawali dengan penyuluhan materi tentang Malaria dan Kesehatan Reproduksi pukul 11.00-13.00. Materi penyuluhan yang diangkat ini sesuai dengan keadaan Jemaat secara khusus dan kecamatan taniwel secara umum, mengingat angka kejadian malaria yang cukup tinggi dan semakin marak penyakit yang berhubungan dengan organ reproduksi baik yang menular atau tidak menular.
Masyarakat terlihat antusias mengikuti penyuluhan dengan memberikan pertanyaan tentang materi dan kejadian di sekitarnya sebagai perbandingan.
Proses pengobatan di mulai tepat pukul 13.30 – 16.30 oleh tenaga medis yang sudah disiapkan dari PKM Taniwel dan dibantu oleh bidan desa untuk pemeriksaan awal.
Pengobatan berjalan dengan baik, dan menyelesaikan 49 orang pasien yang datang dari berbagai golongan usia.
Dari hasil pemeriksaan, untuk usia dewasa terbanyak dengan diagnosis hipertensi, dan untuk usia anak terbanyak dengan diagnosis ISPA. Sebagian kecilnya hanya mengalami sakit ringan berkaitan dengan pola hidup dan keseharian masyarakat setempat.
Melihat jumlah masyarakat yang berobat pada kegiatan ini, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Jemaat Nuniali sadar tentang pentingnya kesehatan. Harapan yang besar dari tim medis, agar kesadaran tentang hidup sehat dapat terus dijaga, apalagi dimulai dari lingkungan gereja.
Kesehatan itu mahal dan penting untuk dijaga karenanya Tindakan pengobatan menjadi penting, Gereja turut merasakan kondisi yang dialami oleh jemaat, karena jika kesehatan terganggu maka pelayanan juga turut terganggu sebabnya iya harus berjalan beriringan.
Paling tidak kita telah mengawalinya sebagai langkah awal yang inovatif melalui proses Sosialisasi kesehatan. Sosialisasi tersebut memberikan pemahaman bagi umat agar dapat mengerti sehingga dapat menjaga kesehatan. Karena kesehatan adalah baik dan penting apalagi tentang kesehatan reproduksi. Setidaknya kita telah ada dalam langkah pemberian muatan pengetahuan.
Harapan setelah kegiatan berlangsung Umat dapat menjalankan hidup bersih dan sehat karena bersih dan sehat merupakan wujud kepedulian kita terhadap lingkungan tempat tinggal sekitar, Lanjut Selsily Mengakhiri Penjelasannya.