[Ambon, sinodegpm.org] - Natal digemahkan sebagai wujud persekutuan berjemaat. Mengumandangkan menjadi semangat natal bagi seluruh warga jemaat yang solider melakoni hidup sehari-hari bersama tetangga bertetangga dalam lingkup jemaat imanuel osm. tentu setiap kehidupan keluarga telah mempersiapkan segala sesuatu mulai dari mencat bangunan rumah, makanan dan minuman seperti kue kering serta kacang-kacangan.
Semangat tersebut menjelaskan hidup berelasi sebagai manusia, saling berkunjung dan saling menerima satu dengan lainnya. Duduk bersama dalam dialog tentang perjalan atau kisah hidup selama kurang lebih setahun, tentang kebersamaan. Roda pelayanan Jemaat Imanuel OSM terdiri dari enam sektor dan tigapuluh tuju unit pelayanan digerakan oleh empat pendeta :
- Pdt.A.D.Wajabula [Ketua Majelis Jemaat]
- Pdt.Ny.J.mayaut [Pendeta Jemaat]
- Pdt.Ny.L.Lukumahuwa [Pendeta Jemaat]
- Pdt.Ny. E. Bulohroy [Pendeta Jemaat]
Rabu 21/12 dalam persekutuan jemaat sesuai agenda panitia kita melakukan natal jemaat, maknanya adalah membangun persekutuan bersama bahwa ada tanggung jawab besar bersama kalau ini merupakan panggilan iman menyaksikan peristiwa Kristus yang hadir sebagai manusia dalam kerendahan. Kita Merayakan Natal dalam sukacita yang besar, pergumulan panjang kita selama sembilan tahun lebih sudah boleh kita lalui dan hari ini untuk pertama kalinya kita merayakan Natal jemaat di Gedung Gereja baru. Kalau tahun-tahun yang lalu kita melakukan natal di sektor-sektor tahun init berbeda sekarang kita melakukannya terpusat di Gedung gereja induk. Semangat Natal adalah mewujudnyatakan damai sejahtera Allah dalam kehidupan sehari-hari. Damai membuka kesempatan supaya kita bisa berjumpa untuk tidak membalikan wajah antara satu dengan yang lain, Ungkap Ketua Majelis Jemaat Imanuel OSM mengawali sambutannya.
Masalah kita adalah anak remaja menggunakan waktu malam untuk bermain diluar rumah. Ini menjadi pergumulan bersama sebagai jemaat dan orang tua dalam upaya membina generasi muda, ucap Pdt.A.E.Wajabula,.M.Th memberikan himbauan.
Pdt.A.E.Wajabula,.M.Th. selaku pimpinan jemaat mengajak seluruh warga jemaat untuk memberikan perhatian mereka pada beberapa aspek yakni :
- Marilah kita bersama menghayati natal sebagai orang tua kita melakukan peran pembibingan.
- Sebagai anak tentu perayaan natal memberikan kesepatan untuk kita menyadari bahwa Tuhan sudah datang bagi kita. Kita belajar banyak tentang iman dan pengetahuan yang didalamnya ada dalam era pengetahuan dalam persaingan.
- Marililah dengan solidaritas ugahari kita hidup sederhana.
- Kami pelayan menyampaikan selamat Natal dan memasuki Tahun baru kiranya dengan damai sejahtera Natal memberikan kesempatan bagi kita menghayati hidup dan menjalaninya, demikian yang dapat saya katakan.
Ibadah Natal berlangsung ditengah malam yang begitu hening dan teduh. Dihadiri oleh warga jemaat, serta para undangan dan pendeta GPM yang berdomisili di jemaat imanuel osm. Natal jemaat dimeriahkan bersama puji-pujian terbaik dari paduan suara jemaat, VG Sion, dan parodi natal anak katekisasi, pembacaan puisi oleh seorang anak, semua berkesan melengkapi makna natal malam rabu malam. Natal jemaat iamanuel osm dilayani oleh Pdt.R.Rahabeat,.M.Hum, saat ini ia sementara berjibaku di jenjang S3 pada salah satu Universitas ternama di pusat ibu kota jakarta Indonesia.
Mengawali khotbahnya ia mengatakan, bahwa hidup tidak bisa kita prediksikan, saya mau kita percaya semua ini. Natal bukan kasbi atau ubi kayu yang dimakan tiap hari, natal bukan sagu yang tiap hari kita makan. Natal lebih dari itu lebih dari semuanya, Natal perlu dikelolah, kita punya kuliner bisa dikeolah dan dikemas dalam beberapa bentuk begitupun dengan Natal.
Herodes seorang yang berkuasa tetapi kasian sekali ia menyalahgunakan kekuasaannya. Kekuasaan membuat dia menjadi penakut, pengecut, membuat dia menjadi pembunuh anak-anak dan ibu. Besok 22/12 adalah hari ibu seluruh penghargaan semuanya tertuju kepada ibu sosok perempuan yang lembut namun tegar dan berjiwa sejati. Gereja yang merayakan Natal adalah gereja yang menghargai perempuan yakni maria sosok seorang ibu. Seorang perempuan yang ingin hidup lurus dan kudus harus berjuang dengan realitas hidupnya, ia menanggung malu karena dia harus menjawab semua yang tidak pernah dia pikirkan bahkan lakukan. Disitu dia takut dalam kemanusiaannya, biasanya perempuan menyimpan ketakutan dan menelannya. Bahkan untuk mengekspresikannya dia harus menangis. Natal memulihkan serta menempatkan perempuan ditempat yang terhormat, urai Rahabeat memboboti isi kohotabnya.
Gembala, lagi-lagi merupakan pekerjaan yang biasanya dipandang marginal. Kapan mereka datang ke kota ? Hanya di desa-desa. Mereka juga mengalami ketakutan saat menyonsong natal. Kita berpotensi untuk menjadi takut. Ketakutan kita juga saat kita membaca di media sosial di media mainstream tentang kondisi negara ini ? Kita menjadi cemas dan takut dengan arah negara ini. Apakah kita akan merayakan Natal tanpa masalah ? tanya Rahabeat kepada jemaat.
Mengakhiri khotbahnya Rahabeat mengatakan, Narasi yang menarik Yesus memberi makan 5000 orang. Diantara berita suka cita kita harus realistis, hidup yang dilakoni layaknya seperti cuaca yang terus berganti. Bagaimana menjaga ruang didalam hati kita ? Hati yang dijaga akan fleksibel dengan berbagai cuaca kehidupan. Semoga Natal membuat kita berani menegaskan iman percaya sebagai Imanuel. Imanuel menjadikan kita solit, solider dan selalu berjaga-jaga Tuhan Berkati Amin.