[Siri Sori Sarane, SinodeGPM.Org] - Pertanyaan hakiki setiap kita merakan natal adalah apakah ada nilai natal bagi kita? Mungkin semua akan menjawab "ada". Pertanyaan berikut adalah apa arti Kristus dan dampaknya bagi hidup kita. Sebab jika Kristus tidak punya pengaruh maka untuk apa kita merayakan kelahiranNya. Dan semoga itu tidak sekedar simbol karena natal dan iman Kristen itu bukan tontonan tetapi gaya hidup dan karakter kita.
Jika natal adalah pesta iman maka harusnya seluruh hati dan jiwa kita berpesta, jiwa dan hati kita bergembira karena Juruselamat telah datang. Itu apinya natal. Juruselamat telah datang di tengah keluarga dan menjamah kita.
Yesus datang dalam sebuah ziarah ke dalam keluarga. Yesus pernah datang dan meminta untuk "menginap". Ini pertimbangan ekonomis sehingga banyak orang tidak punya tempat untuk menginap sekarang ini. Mungkin juga di antara orang Siri Sori Sarane. Orang-orang itu sedang mengetuk pintu rumah, gereja dan kantor kita. Mereka lapar dan tidak mendapati tempat untuk "menginap". Itu artinya dalam "pesta itu" masih banyak orang memiliki hati yang kosong.
Natal adalah bukti Allah melawat kita. Route yang ditempuh Yesus berorientasi ke bawah (kandang) bukan ke atas (singgahsana). Ada berjuta-juta manusia yang hidup secara hewani. Ia datang sebagai bayi dan bukan Rambo bertubuh kekar. Bayi itu simbol masa depan. Bagaimana anak-anak kita terbangun dan memiliki komitmen masa depan.
Natal adalah route mengidentifikasi diri dengan orang-orang lemah, miskin, janda-janda yang sedang berjuang untuk hidup mereka. Natal adalah Allah yang mengidentifikasi diri dengan orang-orang seperti itu. Yesus datang ke dalam aktifitas kita. Dan itu juga realitas spiritual kita. Ini penting untuk dihayati, back to basic natal itu sendiri.
Cuplikan Khotbah Pdt. DR. John Ruhulessin, dalam Natal Siri Sori Sarani, 29 Desember 2018
Penulis : Pdt. E . T. Maspaitella, M. S.i ( Sekum MPH Sinode GPM).