Klasis GPM Pulau Ambon Gelar Pendidikan Politik Warga Gereja Bersama Institut Leimena. Tepatnya di gedung gereja Amahusu, sabtu, 15 Maret 2014, Klasis GPM Pulau Ambon menggelar seminar sehari dengan tema Peran Gereja dalam dinamika pembangunan politik dan tantangannya dewasa ini.
Kegiatan ini dihadiri sekitar 150 warga gereja terdiri dari para Pendeta, Majelis Jemaat, Angkatan Muda, dan para calon anggota legislatif. Dalam arahan pembukaan, Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Dr. J. Ruhulessin menegaskan bahwa lewat kegiatan ini Klasis Pulau Ambon telah melaksanakan salah satu agenda MPL ke-35 di Klasis Taniwel tanggal 19 November 2013 yang lalu.
GPM menyadari sungguh bahwa gereja adalah bagian dari kehidupan berbangsa yang harus terus berperan dalam pembangunan bangsa. Soalnya, adalah apa peran gereja dan bagaimana mewujudkan peran itu dalam pembangunan politik bangsa sekarang? Ini semua butuh pemikiran cerdas dari seluruh warga gereja. Jadi, pendidikan politik gereja bukan hanya soal siapa yang harus jadi presiden, siapa yang harus jadi anggota legislatif saja, lebih dari itu, bagaimana gereja ini memainkan peran dalam pembangunan bangsa yang berkeadilan dan damai. Ini adalah kesempatan baik bagi semua warga gereja, terutama
bagi yang menyiapkan diri untuk menjadi anggota legislatif sehingga warga yang tampil dalam pembangunan politik benar-benar memiliki kualitas. Demikian, Ruhulessin mengaharapkan para Fasilitator yang sangat berkompeten ini, Bpk. Jakob Tobing dan Bapak Matius Ho dari Institut Leimena dapat menfasilitasi proses belajar warga gereja dalam pembangunan politik. Ketua MPH Sinode berharap, forum ini dapat memberi formula terbaik bagi peran gereja, sebab "saya ingin semua warga gereja dapat berperan secara baik dan berkualitas, cetus Ruhulessin. Harapan itu disambut baik oleh Drs. Jakob Tobing, selaku Presiden Institut Leimena. Ini program yang sangat baik, namun belum banyak gereja melakukanya, ungkap Tobing. By.YP.