Keterangan Gambar : Peserta sosialisasi UU UTE dan peran media diera moderen dalam pandangan ajaran GPM di gedung gereja Hok Im Tong Ambon
Berkat sistim berpikir yang dibangun oleh manusia lantas melahirkan karya-karya yang turut memberikan pengaruh kepada perubahan banyak hal pada masa itu yang membawa dampak hingga kini. Misalnya Gutenberg penemu teknologi mesin cetak berkebangsaan jerman pada tahun 1450-an. Tentu penemuan Gutenberg menjadi bagian perkembangan inovasi lainnya antara abjat, bahasa serta proses pendokumentasian dokumen.
Dapat diketahui bahwa revolusi industri generasi pertama ditandai dengan penggunaan mesin uap untuk menggantikan tenaga manusia dan hewan. Kemudian, generasi kedua, melalui penerapan konsep produksi masal dan mulai dimanfaatkan tenaga listrik. Maka pada generasi ketiga, ditandai dengan penggunaan teknologi otomatisasi dalam kerangka aktifitas industri.
Bukan saja untuk merespons pikiran besar Presiden RI yang menarasikan, katanya kedepan kita akan masuk dan bersaing diera Revelusi Industri 4.0.
Manusia diharapkan mampu bersaing menggunakan kapasitas dirinya secara mandiri. Melalui Wadah Pelayanan II Jemaat Khusus GPM Hok Im Tong Klasis Kota Ambon menggelar kegiatan yanh bertajuk Respons Gereja Terhadap Perkembangan Teknologi Informasi dari ranah UU ITE dan juga relevansinya dengan ajaran GPM serta tantangan bermedia di Negara Hukum.
Narasumber yang dihadirkan antara lain Polda Maluku yang diwakili oleh ;
Kompol. Marcus Tahya, SH
PS. Kasubit V Dit Reskrimus Polda Maluku
AKP. Helda Misse Siwabessy, SH, MH
(Kanit II Subdit V Dit Reskrimus Polda Maluku)
Brigpol Habel Watumlawar
Brig Lidik Subit V Dit Reskrimus Polda Maluku.
Menjelaskan pentingnya UU ITE yang perlu diketahui warga gereja khususnya.
Setiap tindakan yang sifatnya menghina atau melecehkan, seperti mengatakan orang lain itu bodoh, atau menyerang kehormatan orang lain dan sejenisnya jika dipublikasikan pada halaman media sosial, tentu melanggar UU ITE, ungkap
AKP. Helda Misse Siwabessy, SH, MH.
Lebih lanjut dihimbau agar dalam menggunakan media sosial, gunakanlah secara bijaksana. Misalnya saat memilih atau memilah teman disosial media lakukanlah dengan orang yang memang kita kenal, ajaknya.
Jika ada postingan yang dirasa mengandung hoax, ujaran kebencian, maka secara teknis dapat dilaporkan melalui pengaturan akun facebook yang telah disediakan fitu pengaduan secara lengkap, penjelasan teknis yang disampaikan Brigpol Habel Watumlawar sambil mendemokan aplikasi facebook.
Disisi lain Pdt. Maryo Indra Manjaruni, S.Si, M.Cs Kepala Media Center GPM, menerangkan Perkembangan Teknologi dan Paham Generasi, dalam pendekatan GPM. Katanya, saat ini kita sementara sedang menikmati karya pendahulu antara lain Gutenberg. Dimana dunia dibuat tersentuh pada saat itu dengan ditemukan teknologi percetakan.
Selanjutnya lahirlah inovasi hingga saat ini, seperti tokoh-tokoh yang fenomenal antara lain Steve Jobs yang adalah pendiri Apple Computer, Bill Gates yang adalah pendiri Microsoft, hingga Mark Elliot Zuckerberg adalah seorang pemrogram komputer dan pengusaha Internet pencipta Facebook.
Menurut Manjaruni dalam perspektif Ajaran GPM, dimana GPM sangat membuka ruang untuk pemberdayaan Teknologi Informatika pada ruang pelayanan. Artinya Teknologi Informasi hadir secara konstruktif guna menunjang mobilisasi manajemen pelayanan.
Tidak saja itu, Manjaruni juga katakan, didalam ajaran GPM juga dijelaskan bahwa ada dua sikap GPM terhadap IPTEKS. Pada satu sisi gereja menerima ipteks sebagai kekayaan Ilahi, tetapi pada sisi lain Gereja mengkritisi karya iptek yang tidak berpihak bagi dunia dan kemanusiaan.
Jadi kemampuan berpikir manusia merupakan kekayaan Ilahi yang diberikan yaitu akal budi. Yang sejalan dengan apa yang ditegaskan Kompol. Marcus Tahya, SH bahwa kekayaan Ilahi membuat manusia mampu berpikir melebihi batas normal untuk mencetuskan gagasan atau aturan, norma hukum yang idealnya mengatur kehidupan manusia agar terhindar dari jerat hukuman.
Sosialisasi yang berlangsung kurang lebih tiga jam di gedung gereja Hok Im Tong (27/06) yang dimoderatori oleh Hans Liesay, SH berjalan berdinamika melalui pertanyaan-pertanyaan yang mengalir dari peserta kegiatan dan telah dijawab.
Kita adalah pengguna media sosial dikehidupan sehari-hari, tentu media sosial bukan lagi barang yang asing. Setiap bulan jumlah pengguna media sosail kian meningkat membuat para pengguna bisa saling bertukar informasi satu dengan yang lainnya sekalipun terpisah jarak ruang dan waktu, ucap Ketua Majelis Jemaat GPM Hok Im Tong, Pdt. E. Maanary, S.Th sebelum membawakan doa.
Maanary juga menghimbau, dengan berlangsungnya kegiatan tersebut, dapat memperkaya wawasan kita untuk bijaksana dalam bersosial media. Kita kenal hukumnya dan jauhi hukuman. Sehingga penggunaan media sosial atau teknologi moderen menjadi berkat bagi kehidupan kita.