Tiakur, sinodegpm.org - Warga jemaat GPM Tiakur akhirnya memiliki gedung gereja yang representatif, dibangun dengan swadaya murni warga jemaat serta menjadi gereja pertama yang ada di Kota Tiakur, Kabupaten Maluku Barat Daya Klasis Letti Moa Lakor (Lemola).
Minggu, (24/03) menjadi waktu dan momentum bersejarah dengan ditahbis dan diresmikannya Gedung Gereja Eliora oleh Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Drs. A.J.S. Werinussa, M.Si, sekaligus pembukaan Persidangan Ke-35 Klasis Lemola, yang turut disaksikan para tamu undangan dan seluruh warga jemaat yang hadir
Ibadah syukur berlangsung di SMP Negeri Tiakur, tempat ibadah warga jemaat sementara, yang dilayani Pdt. R. M. Maail, S.Teol pukul 07.30 WIT, dilanjutkan dengan perjalanan menuju gedung sambil memegang Alkitab dan alat-alat sakramen oleh Majelis Jemaat yang didampingi para pendeta se-Klasis GPM Pulau Pulau Lemola.
Bupati Maluku Barat Daya, Drs. Barnabas N. Orno dalam sambutannya mengatakan, penahbisan dan peresmian Gedung Gereja Eliora merupakan pergumulan dari perangkat pelayan dan seluruh warga jemaat.
Menurutnya, proses pembangunan gedung gereja Eliora berlangsung selama 5 tahun 21 hari dan ditangani oleh Panitia Pembangunan, Majelis Jemaat dan warga jemaat sebagai tiang penyangga utama sejak dilakukan peletakan batu penjuru pada tahun 2014 silam.
“Saya bersyukur, akhirnya gereja ini bisa ditahbis dan diresmikan. Karena memang tidak banyak orang yang tahu proses hingga gereja ini dibangun sampai diresmikan hari ini”, ungkapnya.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, sejak pemerintahan Kabupaten MBD pindah dari Wonreli ke Tiakur, pada 26 November 2012 maka secara otomatis aktifitas pelayanan pemerintahan telah berjalan di Kota Tiakur.
Berdasarkan hasil koordinasi dengan pihak MPK Letti Moa Lakor, maka ibadah perdana dapat dilaksanakan di Pendopo (Kediaman Bupati) pada 09 Desember 2012 dan dihadiri oleh para pegawai yang ada di Tiakur dan sekitarnya.
“Hal ini dilakukan karena memang, pemerintahan telah hadir di Tiakur, namun 'Tuhan belum hadir' dan oleh karena itu, proses peribadahan harus segera dilakukan di Kota Tiakur”, ungkapnya.
Wakil Gubernur Maluku Terpilih itu kemudian menambahkan, seluruh proses peribadahan setiap minggu berlangsung di pandapo (Kediaman Bupati) hingga Mei 2013 dipindahkan ke SMP Negeri Tiakur karena daya tampung pandopo sedikit sedangkan kehadiran umat yang semakin banyak dalam beribadah.
Sementara itu, Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Drs. A.J.S. Werinussa, M.Si mengatakan, warga jemaat Tiakur harus bersyukur kepada Tuhan karena lewat berkatnya pekerjaan pembangunan gedung gereja ini dapat diselesaikan.
Lebih lanjut, Ia menjelaskan, GPM dalam tahun ini akan fokus pada masalah pendidikan dan oleh karena itu, Ia mengapresiasi semua tenaga pengajar yang setia menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik.
“Gereja harus mengambil peran untuk mendidik semua warganya. Kita tahun ini fokus pada dunia pendidikan dan oleh karena, saya meminta semua tenaga pendeta harus membantu bahkan dapat mengajar terutama di jemaat-jemaat kecil yang ada di pelosok daerah”, tegasnya.
Tujuan yang dilakukan ialah kualitas generasi anak-anak GPM menjadi lebih berkualitas dan bermutu serta mampu bersaing dengan semua anak yang di Indonesia bahkan diberbagi penjuru dunia.
Isu pendidikan harus menjadi bahan yang perlu dibicarakan dan terus didiskusikan dengan berbagai stakeholder, apa yang bisa GPM berikan demi pengembangan dunia pendidikan di Maluku Barat Daya.
“Kita tidak bisa menunggu lebih lama, karena kalau kita menunggu lebih lama maka generasi kita akan tertinggal lebih jauh”, harapnya.
Peletakan batu penjuru pembangunan gedung gereja Eliora, oleh Pdt. E. Maanary, S.Th pada tanggal 03 Maret 2014 dan ditabhis serta diresmikan pada 24 Maret 2019. Itu artinya, warga jemaat GPM Tiakur telah bergumul bersama Tuhan selama 5 tahun 21 hari dalam menyelesaikan seluruh tahapan pekerjaan pembangunan gedung gereja ini dengan anggaran ± Rp. 2.754.000.000.
Untuk diketahui, hadir dalam ibadah tersebut, Bupati MBD, Drs. Barnabas N. Orno bersama ibu, Kapolres MBD, Abner R. Tatuh bersama ibu, Kajati MBD, Ivan Damanyk serta para pendeta se-Klasis Lemola, para Kepala Desa se-Kecamatan Moa, Letti dan Lakor. (AW)
Editor : Media Center GPM