Keterangan Gambar : Foto Bersama : Konsultasi Regional Pemuda PGI Wilayah Timur yang terselenggara di Jemaat Eirene Kema I, GMIM, Minahasa Utara
Perhelatan Konsultasi Regional Pemuda PGI Wilayah Timur yang terselenggara di Jemaat Eirene Kema I, GMIM, Minahasa Utara telah usai. Kegiatan yang diikuti oleh utusan dari dua puluh satu Sinode di wilayah Timur Indonesia membahas berbagai isu krusial terkait dengan sejumlah problem kebangsaan yang dihadapi akhir-akhir ini.
Setelah dibuka oleh Wasekjen PGI, Bapak Ari Moningka, forum Konsultasi Regional ini berdiskusi tentang Peran Pemuda Gereja Dalam Merawat Kerukunan Lintas Iman, Pasca Pemilu 2019. Diskusi ini diawali dengan penyajian materi oleh Pdt. Zakarias Moningka, Sekjen SAG Sulutteng. Kesadaran ini muncul ditengah kondisi karut marut pasca pemilu 2019.
Merawat kerukunan lintas iman yang dimaksudkan disini tentu tidak hanya sekedar langkah taktis, tetapi sebuah tugas fundamental dalam menjaga Indonesia yang kaya dengan berbagai perbedaan. Olehnya, seluruh elemen bangsa, termasuk pemuda gereja mesti mengambil peran akif guna menegaskan bahwa untuk kepentingan apapun, termasuk politik kekuasaan, polarisasi agama serta berbagai bentuk upaya yang berpotensi merusak kerukunan bangsa dan memecah-belah persatuan, harus dihentikan.
Dua topik menarik lainnya dibahas dalam diskusi panel berkaitan dengan isu keutuhan bangsa turut memboboti KonReg ini. Adalah Pdt. Dr. A. Yewangoe (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila), yang juga mantan Ketua PGI, Dr. Ronny Maramis (Akademisi Hukum Unstrat) dan Melki J. Pangemanan (Mitra MPL PGI) yang memberi perspektif tentang Implikasi Perda Berbasis Agama Dalam Bingkai NKRI. Dalam diskusi ini disepakati bahwa Indonesia bukan negara agama dan karena itu setiap kebijakkan mesti menempatkan kepentingan seluruh warga negara yang memiliki kesamaan hak.
Selanjutnya, pembahasan diarahkan pada problem-problem intoleransi yang masih terjadi dan tentunya mengancam kehidupan bersama di bumi Pancasila. Salah satunya ialah persoalan radikalisme. Sahat K. Pangabean dari INFID menyajikan materi dengan tajuk :Mengaktivasi Kampus Sebagai Media Pengarusutamaan Toleransi Kampus Bagi Anak Muda". Dalam paparannya, ia juga menampilkan beberapa hasil riset yang menggambarkan tentang kondisi yang sementara dihadapi bangsa akhir-akhir hari ini.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa beberapa Universitas di Indonesia juga turut terpapar radikalisme. Karena itu, kehadiran pemuda gereja di ruang publik untuk memberikan pencerdasan dan kontribusi gagasan, termasuk di lingkup pendidikan mesti menjadi kesadaran bersama sebagai bentuk perlawanan terhadap berbagai paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila. Mencapai tujuan tersebut memang tidak dapat dikerjakan sendir. Butuh kolaborasi dan elaborasi dengan semua pihak yang berjuang untuk mewujudkan Indonesia yang toleran dan pluralis.
Selain itu, KonReg ini juga turut membahas soal strategi respon bencana alam dan pemetaan kebutuhan tenaga ahli. Pembahasan ini lahir dari pengalaman beberapa bencana alam yang terjadi beberapa waktu lalu, seperti gempa Palu dan Donggala disertai fenomena likuifaksi yang turut mengguncang dunia. Selain langkah penanggulangan pasca bencana, hal yang tidak kalah penting ialah bagaimana melakukan upaya-upaya preventif, misalnya pencegahan terhadap aktivitas pengrusakan hutan melalui strategi-strategi advokasi kepada masyarakat tentang hak-hak ulayat.
Seluruh proses KonReg yang berlansung dari tanggal 3-5 Juni 2019, tentunya tidak terbatas pada percakapan dan wacana semata, karenanya dibutuhkan rencana tindak lanjut dengan melakukan pemetaan kebutuhan per wilayah dan mendesain strategi penanganan terhadap persoalan-persoalan yang dikemukakan, sampai pada tahapan evaluasi guna mengukur capaian dari sejumlah program yang direncanakan, baik di level PGI maupun sinode tiap-tiap wilayah, sembari melakukan penguatan relasi oikumene dalam memperjuangkan masa depan Indonesia yang lebih baik dalam semangat Pancasila.
Inga, Torang Samua Basudara. Salam!
=======
Penulis: Pdt. Alfred Ohman, M.Pd - Ketua Majelis Jemaat bebar Timur
Klasis : Klasis GPM Damer