[Ambon, sinodegpm.org] - Radikalisme merupakan paham yang turut mengancam kehidupan generasi muda saat ini serta keutuhan hidup berbangsa.
Memberikan pemahaman melalui Talk Show merupakan salah satu cara menangkal tumbuh suburnya virus Radikalisme yang disebarkan melalui berbagai cara.
Dengan topik "Pemuda Maluku di Pusaran Radikalisme"
Tanggung Jawab Siapa ? Kegiatan yang digagas oleh Klasis GPM Kota Ambon berlangsung di lantai II kantor Klasis Kota Ambon, 20/07/2018.
Talk Show tersebut di moderator oleh Dr (Cand) J Saimima, dengan menghadirkan narasumber seperti Dr. Y. Tiwery (Wakil Rektor II IAKN Ambon) Dr. ABD. Rauf (Sekretarus Forum Penanggulangan Terorisme Nasional Daerah Maluku), Pdt. E. T. Maspaitella, M.Si (Sekretaris Umum MPH Sinode GPM), dan Pdt. N. Rutumalessy, S.Th (Ketua Klasis Kota Ambon).
Turut hadir Ketua Umum Pengurus Besar AMGPM, Ketua HMI Cabang Ambon, Dir Reskrim Polda Maluku, serta para undangan lainnya yakni orang-orang muda yang potensial.
"Kehadiran Gereja untuk menangkal bahaya radikalisme yang semakin mewabah" tutur Ketua Klasis Kota Ambon Pdt. N. Rutumalessy, S.Th saat merespons penjelasan ketiga narasumber. Rutumalessy juga mengajak setiap komponen orang muda bersama gereja agar dapat menyikapinya secara bersama sama.
Agama-agama tidak mesti membisu namun terus berkarya secara terus menerus melahirkan kontribusi untuk perubahan tersebut. Ungkap Pdt. E. T. Maspaitella, M.Si mengajak gereja dan agama-agama tetap responsif menyangkut perubahan sosial sekitar kita.
Sedangkan Dr. Rauf mengamati gerak kecepatan dengan mekanisme yang terstruktur hanya membutuhkan waktu seminggu untuk menanamkan paham radikalisme hinggap pada masyarakat. Katanya "Sedangkan kami sebagai dosen yang mengajar menahun belum tentu dapat melahirkan mahasiswa dengan perubahan pikir yang radikal atau signifikan".
Sebagai seorang perempuan Dr. Yudi. Tiwery justru mengingatkan betapa pentingnya peran keluarga sebagai basis utama pembinaan agar dapat menangkal laju radikalisme. Sehingga Kecanggingan Teknologi Informasi melalui Media Sosial tidak menjadi pilihan satu-satunya mengabil alih peran keluarga.
Radikalisme memang telah berlangsung di Indonesia melalui para teroris yang terus menerus meneror. Radikalisme justru bertumbuh subur.
Klasis Kota Ambon menyikapinya dengan melakukan talkshow sebagai langkah antisipasi yang terus tanggap dan reaktif menanggapi perubahan sosial di Indonesia dan juga Maluku lebih khusus di Kota Ambon.
Kegiatan tersebut merupakan wujud Gereja yang turut merawat kehidupan ke Indonesiaan, memperkokoh kehidupan bersama untuk bersama-sama melawan bahaya radikalisme yang merupakan musuh bersama.