Keterangan Gambar : Peserta Pengenalan Web dan Manajemen Sistem Informasi Pelayanan GPM Klasis Kei Kecil dan Kota Tual Serta Jemaat GPM Anugerah Ohoijang berlatih di Gedung Gereja Anugerah.
Langgur, sinodegpm.org - Perkembangan Teknologi Informasi terus berkembang, dan tidak dapat dibendung selain mempersiapkan sumber daya manusia (Jemaat) memahami dengan baik tentang pemahaman, penggunaan dan pemanfaatannya. Tentunya untuk dapat menopang sistem bekerja yang semula bersifat administratif berkembang menjadi analitis.
Tidaklah mudah, banyak tantangan dan rintangan dari dalam maupun luar yang tentu harus ditalkukan secara bersama-sama dalam satu kesepakan untuk maju dan berkembang demi perubahan yang lebih baik.
Tidak berhenti sampai disitu. Ketika tigal hal utama sembari dikuasai, lantas manusia mengembangkan minatnya untuk mengkreasikan ide atau gagasannya dalam bentukan aplikasi. Jika tiba pada titik tersebut maka jenjang memahamkan manusia akan teknologi informasi turut memberikan dampak, karena mereka berkembang menjadi perancang bangun satu sistem teknologi informasi yang terencana.
Gereja secara berkelanjutan sesuai arahan PIP RIPP GPM melihat media sebagai peluang dan tantangan yang mestinya ditaklukan (dikuasai) untuk mengembangkan etalase pelayanan yang tersistem dalam suatu ekosistem Manajemen Internal Terintegrasi GPM (MIT GPM).
Apa yang dimaksudkan dengan MIT GPM ? MIT GPM merupakan suatu rancangan besar jangka panjang yang dapat diterjemahkan melalui PIP RIPP GPM hasil godokan balitbang GPM untuk menciptakan satu rekayasa perangkat lunak berbasis pelayanan gereja yang memberikan input berupa data atau informasi kemudian melahirkan proses yang berlangsung didalam dinamika jemaat juga klasis yang dikonversi menjadi data sesuai jiwa pelayanan database GPM.
Tentu tidak berhenti sampai disitu, inputan - proses selanjutnya mepahirkan output yang memetakan data pelayanan GPM secara integral pada 34 Klasis dan 761 Jemaat secara signifikan.
Sehingga perolehan outcome dapat dilihat dan dianalisis oleh Balitbang GPM untuk mengkaji arah bergereja sesuai Renstra Jemaat - Klasis berbasis data yang dibaca dalam bentuk tabel atau grafik.
Rekayasa Pelayanan GPM dalam bentuk MIT GPM merupakan mekanisme satu pintu untuk memberikan masukan dan keluaran yang terencana, terukur dan tertanggung jawab secara objektif.
Aplikasi database telah dikembangkan dan diperkenalkan resmi pada rapat konsultasi GPM. Sehingga dapat diintegrasikan secara maksimal. Kami mengharapkan keseriusan dari semua peserta sehingga dapat mengikuti secara baik karena disampaikan langsung oleh orangnya, ungkap Pdt. Iren. Koljaan Sekretaris Klasis Kei Kecil dan Kota Tual saat memberikan arahan sebalum kegiatan pengenalan dan pelatihan berlangsung di Jemaat GPM Anugerah Ohoijang 10/08/2019.
Maka gerak pelayanan GPM secara internal termanejemen secara berkesinambungan untuk membantu memberikan dampak pengambilan keputusan gereja tentang arah antropologi, keuangan, kesehatan, kehutanan, perikanan, ekonomi jemaat, pastoral dan data internal pegawai organik GPM.
Rekayasa tersebut bertujuan menghadirkan budaya bergereja yang terus beradaptasi dengan perubahan perkembangan jaman dan terus menjaga kekhasan teologinya sebagai pisau pelayanan yang pastoralistik.
Selanjutnya Jemaat GPM Anugerah Ohoijang yang saat ini dipimpin oleh Pdt. George Anakotta membaca gerak maju perkembangan di era 4.0 seperti yang dikumandangkan Presiden RI. Karena itu Anugerah Ohoijang merintis website jemaat sebagai corong pemberitaan injil kepada masyarakat luas dan secara khusus web jemaat akan berfungsi untuk memberikan informasi dan pemberitaan pada lingkup jemaat.
Anakotta menghadirkan Kepala Media Center GPM untuk memberikan pelatihan pengelolaan website jemaat dilanjutkan dengan penggunaan Manajemen Sistem Informasi Pelayanan (MSIP GPM) yang sama-sama berkolaburasi dengan Klasis Kei Kecil dan Kota Tual untuk melakukan kegiatan dimaksud yang berlangsung di Gedung Gereja Jemaat Anugerah Ohoijang.
Kegiatan tersebut berlangsung selama satu hari penuh, proses pelatihan database dam pengelolaan web jemaat dapat diterjemahkan untuk dipahami secara baik. Saatnya jemaat dan para pendeta seklasis kei kecil dan kota tual berpartisipasi dalam menuntaskan database jemaat masing-masing.
Langkah tersebut turut mengedukasi warga gereja untuk sama-sama dapat merancang satu bentuk desain sistem publikasi berbasis jemaat hingga klasis yang dapat memberikan kabar baik melalui perangkat Teknologi Informasi dalam upaya memberikan dampak informatif serta perdamaian sebagai jiwa gereja yang memberitakan Kristus yang Tersalib.
Tentu tidak ada aplikasi yang sempurnah, yang ada adalah aplikasi tersebut terus dikembangkan sesuai kebutuhan pelayanan GPM.