“Aku tahu bahwa negaraku,tidak diciptakan sebagai negara yang penuh dengan kebencian. Tidak ada yang dilahirkan untuk membenci orang lain karena warana kulitnya. Orang yang belajar membenci, mereka bisa diajarkan untuk mencintai sebab cinta datang secara lebih alami dalam hati manusia.” Mandela –Long Walk For Freedom.
Begitulah bunyi kalimat terakhir yang tertera dalam sebuah film tentang Nelson Mandela, Long Walk For Freedom. Sebuah kalimat yang tidak mengandung kesia-siaan bukan?
Sudahkah kalian mengenal Mandela? Apakah guru di sekolah, apakah pengasuh di sekolah minggu, apakah kalian mendengar dalam khotbah pendeta di gereja atau dari buku-buku, youtube, tentang Mandela? Apa saja yang dilakukannya sehingga begitu dikenal?
Hal terpenting dari Mandela bukan saja tentang cerita-cerita tentang dirinya, melainkan tentang makna perjuangan apa yang bisa kita petik untuk diri sendiri dan orang lain, dalam konteks diskriminasi yang berbeda.
Beta mencoba membikin satu video dengan mengundang seorang remaja berprestasi, Michelle Papilaya (Duta GenRe Maluku) dan Setyawan Samad (Penulis Buku Banda Neira Dalam Perahu). Keduanya akan berbicara tentang Mandela, diskriminasi di lingkungan dan cara menghadapi diskriminasi tersebut.
Mari menyimak dan memaknai video ini. Selamat merayakan Hari Nelson Mandela.