Lafa, sinodegpm.org - Makan Patita (makan bersama) tentu bukan hal baru bagi masyarakat Maluku sebab tradisi ini sudah dilakukan sejak para leluhur. Hingga kini tradisi makan Patita masih tetap dilakukan di beberapa Negeri adat di Maluku, salah satunya di Negeri Lafa, kecamatan Telutih, Kabupaten Maluku Tengah. Hari ini (08/06) misalnya, semua Masyarakat Negeri Lafa sibuk mempersiapkan acara makan Patita. Tapi kali makan Patita yang dilakukan adalah Patita Idul Fitri. Makan bersama orang Basudara (Islam dan Kristen) untuk mensyukuri pertolongan Tuhan bagi saudara salam (Islam) yang menjalani puasa sebulan lamanya.
Kegiatan ini merupakan wujud dari sinergitas Gereja, pemerintah Negeri Lafa dan Staf Kasisi Mesjid Nurul Fatah. Karena itu semua pelayan dan umat Jemaat GPM Lafa terlibat langsung dalam seluruh persiapan hingga berlangsungnya kegiatan ini.
Hari ini sebelum acara Patita Idul Fitri dimulai, hujan deras turun membasahi bumi Lounusa, tetapi semangat semua masyarakat Lafa membuat hujan seakan malu. Tetapi sesungguhnya sebagai insan beragama kami percaya bahwa Allah penguasa alam ini telah memberi restunya bagi kami.
Makan Patita Idul Fitri boleh berlangsung dengan sukses dan diawali dengan serangkaian acara seremonial. Termasuk akta satu darah yang merupakan janji hidup orang saudara. Akta ini ditandai dengan makan sirih pinang, berjumpa tetua adat antara komunitas Islam dan Kristen mereka mengaktakan janji atau ajaran para leluhur mereka untuk menjadikan hidup rukun dan damai.
Harapan kami Kegiatan Patita Idul Fitri ini dapat terus menghidupkan spirit orang saudara, agar suara kedamaian terus berbunyi dari Lafa, Seperti gemuruh suara Tahuri Persaudaraan yang mengingatkan, anda salam (Islam) Beta Sarane (Kristen), tapi Kita orang saudara. Kalo Tahuri suda dibunyikan, maka perdamaian itu harga mati.
======
Penulis : Pdt. Lia Leatomu, S.Si - Pendeta Jemaat Lafa
Editor : Media Center GPM